Sabtu, 10 Oktober 2009

Abu Bakar ash-Shiddiq


Abu Bakar ash-Shiddiq
            Abu bakar Khalifah islam yang pertama dan orng yang paling tyerpercaya serta pembantu nabi yang paling setia, dilahirkan di mekkah dua setengah tahun setelah tahun gajah, atu 50 tahun sebelum hijrah. Di masa praIslam, dikenal sebagai Abul Ka'ab, dan waktu masuk islam nabi memberinya nama Abdullah dengan gelar Ash-Shidiq (orang terpercaya. Ia termasuk suku Quraisy dari Bani Taim, dan silsilahnya sama dengan nabi dari garis ke-7. Dialah pemimpin yang sangat dihormati sebelum dsan sesudah memeluk agama Islam. Nenek moyangnya berdagang dan sekali-kali mereka melakukan perjalanan ke Yaman dan Syria. Sering Abu Bakar mengunjungi nabi, dsan ketika wahyu turun ia sedang berada di yaman. Pada saat kembali ke Mekkah dia mendengar dari para pemimpin kafir Quraisy seperti Abu Jahal, Atoba dan Shoba mengejek pernyataan pengengkatan Muhammad sebagai rosul Allah. Abu Bakar menjadi marah dan langsung pergi ke rumah nabi dan langsung memeluk agama Islam. Menurut Suyuti, pengarang Tarikh ul-Khulafa , Nabi berkata, : “Apabila saya menawarkan agama Islam kepada seseorang, biasanya orang itu menunjukkan keragu-raguannya  sebelum memeluk agama Islam. Tapi abu bakar pengecualian, dia langsung memeluk agama islam tanpa ada keragu-raguan sedikitpun pada dirinya.
            Sudah diakui bahwa pemeluk agama Islam pertama diantara orang-orng dewasa adalah Abu Bakar. Diantara kaum muda tercatat nama Ali, sedang di antara para wanita adalah Khadijah. Abu Bakar sebagai orang yang kaya raya telah memberikan seluruh hartanya untuk digunakan oleh nabi dalam perjuangan memperbaiki masyarakat, mewujdukan terbentuknya masyarakat yang berdasarkan nilai-ketuhanan, yaitu masyarakat Thoyibah. Selain itu ia juga membeli dan membebaskan sejumlah budak belian, diantaranya adalah bilal, yang mendapat siksaan yang kejam sebelum memeluk Islam. Bilala harus menjalani penderitaan, intimidasi dan siksaan demi berbakrti kepada kepercayaan barunya yaitu agama Islam.
              Abu Bakar memiliki 40.000 dirham ketik pertama kali memeluk agama Islam, tetapi kemudian menjadi 5.000 dirham saja ketika hijrah ke madinah. Beliau pergi hijrah ke Madinah serta menidnggalkan anak-anak dan istrinya dalam perindungan Allah. Ia juga berjuang bahu membahu dalam pertempuran mempertahankan diri, diu saat para pemeluk agama baru itu berjuang untuk eksistensinya. Abdur Rahman bin Abu Bakar, putra Abu Bakar mengatakan kepada ayahnya bahwa di dalam perang badar, dengan mudah ia mendaptkan kesempatan untuk membunuh ayahnya. Abu Bakar menjawab kepada anaknya bahwa bila kesempatan itu datang maka ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu.
            Abu Bakar meninggal pada 23 agustus 634 masehi, dalam usia 63 tahun, dasn kekhalifahannya berlangsung selama 2 tahun 3 bulan 11 hari, jenazahnya dimakamkan di samping makam nabi. Pada waktu nabi wafat, Abu Bakar dipilih sebagai khalifah Islam yang pertama, setelah terpilih banyak orng berebut menawarkan bai'at , dia kemudian menyamapaikan pidatonya yang mengesankan di hadapan para pemilih.
            Abu Bakar berkata: ”Saudara-saudara, sekrang aku telah terpilih sebagai amir, meskipun aku tidak lebih baik dari siapapun di antara kalian. Bantulah aku apabila aku berada di jalan yang benar,. Dan perbaikilah aku apabila berada di jalan yang salah. Kebenarean adalah suatu kepercayaan, dan kesalahan adalah suatu pengkhianatan. Orang yang lemah di antara kalian akan menjadi kuat bersamaku sampai kebenarannya terbukti, dan orang yang kuat akan menjadi lemah bersamaku sampai kuambil apa yang menjadi haknya. Patuhlah kepadakau sebagaimana aku mematuhi Allah dan Rosulnya, jika aku tidak mematuhinya, dan rosulnya, maka janganlah sekali-kali kalian patuh kepadaku.
            Abu Bakar berdiri tegak bagaikan batu karang menghadapi kekuatan-yang mengacau setelah nabi wafat. Nampaknya struktur Islam yang baru saja ditingal nabi mangkat akan hancur berantakan. Namun Abu Bakar sebagai sahabat setia nabi telah membuktikan dirinya menjadi orang yang kuat memegang teguh pada jalan yang ditunjukkan nabi. Selama  nabi sakit,satuan tentara yyang berjumah 700 orang yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid menuntut balas karena kekalahan orng islam dari pasukan Romawi. Dan setelah nabi wafat, tejadi pula huru-hara dan para sahabat mengingatkan dan menasehati kepada khalifah yang baru tersebut agar tidak mengirimkan tentara ke madinah di saat-saat krisis seperti itu. Tapi Abu Bakar tetap pada pendiriannya. Menganai nasihat itu, ia berkomentar bahwa dirnya akan menjadi orang terakhir di dunia yang mengubah perintah-perintah nabi. Pengukuhan Usamah sebagai panglima pasukan berkuda yang diangkat oleh nabi, dipimpuin langsung oelh dirinya sendiri. Tentara Usamah menyelesaikan ekspedisinya dalam waktu 40 hari. Ekspedisi tiu berpengaruh terhadap suku-suku yang mulai membandel dan ragu-ragu tentang kekuatan islam sesunggluhnya.  Tindakan Abu Bakar yang tepat waktu dan dinamis, tealh menyatukan kekuatan Islam.
            Segera Abu Bakar menghadapi krisis yang lain, waktu nbai wafat, sejumalh nabi palsu dan penipu lihai bermunculan di berbagai tempat di jazirah arab. Diantara mereka yang terkenal adalah Aswad Asni, Talha Bani Asad, Musailamah si pendusta dan Sajah seorang wanita Yaman. Kahlaifah menyebarkan utusan-utusannya di berbagai daerah untuk menumpas habis para penipu=penipu tersebut. Ekspedisi melawan Musailamah sangatlah berat, namun setelah Khalid bin Walid menggempur dengan dahsyatnya musuh dapat dihancurkan.
            Selain itu prestasi gemilang Abu Bakar yang lain adalah menumpas dan memberi sangsi tegas kepada orang-orang yang enggan membayar zakat. Bahkan ia tak segan-segan memberi hukuman mati kepada orang-orang yang melalaikan zakatnya. Hal itu disebabkan karena Abu Bakar tahu betapa pentingnya peran dan kedudukan zakat bagi perkembangan agam Islam saat itu, sekaragn dan masa yang akan datang. Bukankah zakat itu adalah sumber dana yang dikumpulakan oleh umat islam untuk membangun masyarakat Thoyibah.
            Khalifah satu ini tidak meninggalkan usaha dagangnya yang telah dirintis selama bertahun-tahun. Tetap saja ia mengotong kain- selembar-demi selembarnya untuk dijual di pasar Madinah. Hal itu terjadi saat 6 bulan pertama saat ia menjabat sebagai khalifah. Namun mengingat tugas-tugas resmi menyita banyak waktu, sehingga tidak ada lagi waktu tersisa untuk pekerjaan pribadi. Setelah itu ia disarankan agar mau menerima uang tunjangan. Dewan muslimin menetapkan status tunjanngan sebagai warga negara biasa. Ia harus menukarkan baju-baju usang miliknya untuk ditukarkan dengan yang baru di baitul maal (perbendaharaan umum).
            Abu Bakar orangnya cermat dalam mengambil bantuian uang dari baitul maal. Dia ambil secukupnya saja untuk keperluan hidup sehari-hari. Pernah istrinya meminta untuk dibelikan manisan namun ia tidak memiliki uang lebih untuk membelinya. Untung istrinya memiliki tabungan beberapa dirham selam 2 minggu., yang lalau diberikan uang itu kepada suaminya untuk memebeli manisan. Melihat uang tersebut, Abu Bakar mengatakan terus terang kepada istrinya, bahwa uang tersebut telah membuatnya mengambil uang melebihi dari jumlah yang mereka butuhkan. Lalu dikembalikan uang itu kepada baitul maal dan dikurangi jumlah uang tunjangannya untuk selanjutnya.
            Pada waktu akhir masa hidupnya, Abu Bakar bertanya, kepada petugas baitul maal, berapa jumlah uang yang telah ia ambil sebagai tunjangan. Petugas itu menjawab bahwa ia telah mengambil 600 dirham selam dua setengah tahun masa jabatannya menjadi khalifah. Ia lalu memerintahkan agar tanah miliknya dijual, dan hasilnya di berikan kepada baitul maal. Amantnya sebelum mangkat itu telah dilaksanakan. Dan untuk seekor unta dan sepotong baju seharga seperempat rupee milik pribadinya, ia amantkan untuk diberikan kepada khalifah bru setelah ia meninggal dunia. Ketika barang-barang itu diberikan kepada orang yang berhak, Umar yang saat itu baru saja menerima jabatan sebagai Khalifah yang baru, meneteskan air mata dan berkata, “Abu Bakar, engaku telah membuat tugas penggantimu menjadi sangat sulit”.
            Pada malam hari sebelum ia meninggal, Abu Bakar bertanya kepada putrinya, Aisyah, “berapa jumlah kain kafan yang digunakan untuk kain kafan nabi ??”. Aisyah menjawab,”tiga”. Seketika itu juga ia mengatakan, bahwa 2 lembar yang masih melekat di badannya supaya dicuci, dan selembar yang lain boleh dibeli. Dengan berurai air mata Aisyah menjawab bahwa ia tidasklah sedemikian miskinnya sehingga sampai tidak mampu untuk membeli kain kafan untuk ayahnya. Abu bakar kemudian menjawab bahwa kain yang baru akan lebih berguna bagi orang yang hidup daripada orang yang menginggal.
            Banyak pernghargaan yang diberikan kepada khalifah Abu Bakar tentang karya-karyanya, kepandaiannya dan kebaikan hatinya. Baik kawan maupun lawan memuji kesetiaannya pada Islam.demikian pula watak kesederhanaannya, kejujuran, dan integritas pribadinya. Jurji Zaidan, seorang sejarawan Mesir beragama kristen menulis: Zaman Khalifah-kahlifah yang alim adalah merupakan masa keemasan Islam. Kahlifah-kjhalifah itu terkenal karena kesederhanaan, kelaiman dan keadilannya. Ketika Abu Bakar masuk Islam, ia memeiliki 40.000 ridham, jumlah yang sangat besar pada saat itu, tetapi ia habiskan semua, termasuk uang yang diperolehnya dari perdagangan unutk memajukan agama Islam. Keika ia Wafat, tidaklah ia memiliki apa-apa kecuali uang satu dinar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih.