Senin, 12 Oktober 2009

umar

Umar bin Khattab
Umar bin khattab, dilahirkan di mekkah, 40 tahun sebelum Hijrah. Silsilahnya berkaitan dengan garis keturunan nabi pada garis kedelapan. Moyangnya memgang jabatan besar dan leluhurnya adalh pedagang. Ia adalah salah satu dari tujuh belas orang terpelajar di Mekkah ketika kenabian dianugerhakn kepada Muhammad Saw. Umar memeluk agam Islam pada umur 27 tahun. Sebuah anekdot yang baik saat ia memeluk agama Islam. Dahulu, ia adalah selah satu musuh Islam yang sangat kuat. Sehingga pada suatu hari dicritakan ia hendak membunuh nabi. Ditengah perjalanan untuk melaksanakn niatnya, ia bertemu dengan Naim bin Abdullah yang menanyakan tujuan kepergiannya itu. Umar lalu menceritakan tentang keputusannya untuk membunuh nabi Muhammad. Seketika itu juga Umar kembali ek rumah dan mendapatkan ipar laki-lakinya sedang asyik membaca al-Qur'an. Umar tentu saja sangat marah dan memukul sang ipar dengan ganas, pukulan yang tidak membuat ipar dan adiknya meninggalkan agama Islam, Pendirian adiknya tang teguh itu justru menentramkan hatinya, dan malahan meminta untuk mebeca kembali baris-baris alqur'an. Permintaan tersebut dipenuhi. Kandungan arti dan alunan ayat-ayat kitabullah tenyata membuat Umar begitu terpesonanya, sehingga ia bergegas ke rumah nabi dan langsung memeluk agama Islam.
Dengan masuknya umar ke dalam agama Islam, kekuatan Islam semakin bertambah tangguh. Ia kemudian menjadi penasihat utama Abu Bakar selama dua setengah tahun. Ketika Abu Bakar mangkat, ia diangkat menjadi khalifah Islam yang kedua. Masa jabatan yang diembannya cukup lama, yaitu sepuluh setengah tahun. Ia meninggal selagi menjadi imam sembahyang di masjid nabi. Pembunuhnya bernama Feroz atau Abu lulu, yaitu seorang majusi yang tidak puas.
Islam sempat dituduh menyebarluaskan dirinya dengan ujung pedang. Tapi riset sejarah modern talah membuktikan bahwa perang yang dilakukan oleh kaum muslimin selama pemerintahan Khulafaur Rosyidin adalah untuk mempertahankan diri. Sejarahwan inggris Sir William Muir, dalm bukunya yang temahsyur, Rise, Decline and Fall of the Caliphate , mencatat bahwa setelah penaklukan di Mesopotamia, seorang jendral bernama Zaid meminta ijin kepada Umar untuk mengejar tentara parsi yang melarikan diri ke Khorasan. Keinginan itu ditolak Umar dengan berkata,”Saya ingin agar antar Mesopotamia dan negara-negara di sekitar-sekitar pegunungan, menjadi semacam batas penyekat, sehingga orang-orang Parsi tidak akan mungkin menyerang kita. Demikian pula mereka tidak akan menyerang mereka. Dataran Iraq sudah menjadi keinginan kita. Saya lebih menyukai keselamatan bangsaku daripada ribuan barang rampasan dan melebarkan wilayah penaklukan”.
Orang Romawi dan Parsi, yang selalu menghina orang arab sebagai orng yang tidak berbudaya, melihat kekuatan Islam dengan rasa cemas dan lalu berusaha menghancurkannya. Orang Parsi mengirimkan bala bantuan kepada pemberontak Bahrain untuk melawan agama Islam. Mereka mengahsut Sajah , untuk berpura-pura menjadi seorang nabi wanita, di Iraq, agar menyerang madinah. Rustam seorang jendral Parsi yang terkenal , bersumpah untuk menghancurkan seluruh bangsa arab. Rencana jahat Parsi telah mengingatkan orang Islam untuk akan bahya yang menghadangnya. Dan sebagai bangsa yan bersemangat baja, mereka terpakas menerima tantangan tersebut. Perang itu memang ditujukan untuk kaum muslimin, dan mereka tidak mengabaikan hal tersebut, sesuatu yang mengancam eksistensinya.
Kekalahan orang Parsi sangat mengagetkan mereka, karena mereka mengira bahwa orang arab akan memberikan perlawanan sekedarnya saja. Ternyata sebaliknya, mereka sangat risau dan sangat marah dengan kekalahan-kekalahan tak terduga yang mereka terima di masa pemerintahan Abu Bakar. Parsi adalah negara yang sangat luas dan memiliki sumber daya alam yang potensial. Mereka dengan sembrono menyebabkan tentara dan persenjataanya untuk membendung gerak maju dan menghancurkan daya gempur orang arab untuk selma-lamanya.. Ternyata sekelomp[ok orang arab yang tidak bersenjata lengkap disiapkan untuk melawan pasukan Romawi dan Parsi yang tangguh. Orang hampir tidak menemukan dalam sejarah tertulis psukan yang lebih lemah mengalahkan pasukan yang jauh lebih kuat dari mereka.
Kekalahan orang Parsi sangat mengagetkan mereka, karena mereka mengira bahwa orang arab akan memberikan perlawanan sekedarnya saja. Ternyata sebaliknya, mereka sangat risau dan sangat marah dengan kekalahan-kekalahan tak terduga yang mereka terima di masa pemerintahan Abu Bakar. Parsi adalah negara yang sangat luas dan memiliki sumber daya alam yang potensial. Mereka dengan sembrono menyebabkan tentara dan persenjataanya untuk membendung gerak maju dan menghancurkan daya gempur orang arab untuk selma-lamanya.. Ternyata sekelomp[ok orang arab yang tidak bersenjata lengkap disiapkan untuk melawan pasukan Romawi dan Parsi yang tangguh. Orang hampir tidak menemukan dalam sejarah tertulis psukan yang lebih lemah mengalahkan pasukan yang jauh lebih kuat dari mereka.
Ketika Umar terpilih menjadi khalifah, irma peperangan semakin meningkat, kaum muslimin berperang di dua medan. Di Syria, mereka bertempur melwan tentara kerajaan Romawi yang kuat. Dan di Iraq, mereka disiapkan menghadapi pasukan Chodroes dari Parsi yang tangguh. Pada tahun 635 Masehi, terjadi peperangan di Berait, dan ternyata tentara Parsi terpaksa lari tunggang langgang meninggalkan banyak serdadunya yang mati.
Pepepreangan dahsyat antara tentara Islam dan tentara Romawi terjadi di daerah dataran Yarmuk pada tahun 634 Masehi. Pihak Romawi mengerahkan 300 ribu tentaranya, sedangkan tentara Muslim terdiri dari 46 ribu orang. Walaupun tidk memiliki perlengakapan yang lengkap dibanding tentara Romawi. Namun tentara muslim yang beperang dengan gagah berani akhirnya mampu memenangkan pertempuran tersebut. Diperkirkan sekitar 100.ribu tentara Romawi tewas. Korban di tentara muslim tidak melebihi dari tiga ribu orang. Ketika diberitahukan tentang kekalahannya, Caesar dengan rasa sedih beteriak “selamat tinggal Syria!” dn dia mundur ke Konstantinopel.
Setelah membersihkan Syria dari tentara Romawi, pasukan mulsim maju ke Parsi dan menakulkkan Azerbaijan dalam tahun 634 Masehi., Bostan(643M), Armenia (644 M), Sistan (644 M) dan mekran (644). menurut sejareahwan terkenal Baladhuri, tentara Islam seharusnya telah mencapai dataran Debal di Sind. Tapi kata Tabari, khalifah mengahalangi tentaranya maju lebih ke timur dari mekran. Pasukan Romawi yangdikalahkan mencari suaka di Alexandria
Seorang sejarawan Eropa mengatakan dalam The Encyclopedia of Islam : Peranan Umar sangatlah Besar. Pengaturan Warganya yang non-Muslim, Pembentukan lembaga yang mendaftar orang-orang yang mendapat hak untuk pensiunan tentara, pengadaan pusat-pusat militer yang dikemudian hari menjadi kota-kota besar Islam, p[embentukan kantor-kantor Qodi, semuanya adalah hasil karyanya
Umar menaruh minat besar terhadp kemiliteran, Ia banyak mendirikan pusat kemiliteran di Madinah, Kufa, Basra Mosul Fustat, Damaskus, hems dan Palestina. Ia memberikan perhatian samapai hal-hal yang kecil yang dibuthkan bagi pembentukan sebuah tentara yang efisien.
Khalifah Islam yang kedua ini menduduki tempat yang terkemuka dalam lembaran sejarah dunia. Orang hampir tidak menmui seorang penguasa yang hiduip sederhana dan mengabdikan diri secara utuh kepada rakyatnya, serta sangat ditakuti oleh musuh-musuhnya. Kebiasaan hidup sederhana, keras dan hemat selalu melekat pada pribadinya dan dapat dilihat dan diteladani oleh warganya. Dia menjelajahi kota diwaktu malam tanpa pengawal dan pengiring untuk menyelidiki keadaan hidup rakyatnya. Dialah penguasa paling besar dan paling kuasa pada waktu itu
Sejarawan kristen Mesir Jurji Zaidan yang tenar memberikan penghargaan tinggi terhadap prestasi Umar dengan ucapan :
“Pada zamannya, berbagai negara ia taklukkan, barang rampasan kian menumpuk, harta kekayaan raj-raja Parsi dan Romawi mengalir dengan derasnya di hadapan para tentaranya. Namun dia sendiri menunjukkan kemampuan menahan nafsu serakah sehinga kesederhanaannya tidak ada yang mampu menandingi. Dia berpidato di hadapan rakyatnya dengan pakaian bertambalkan kulit hewan. Dia mempraktekkan satunya kata dengan perbuatan. Dia mengawasi para gubernurnya dengan cermat dan dengan cermat pula ia menyelidiki perbuatan mereka. Bahkan Khalid bin Walid yang perkasa pun tidak terkecuali. Dia berlaku kepada semua orang, dan bahkan juga bagi orang non muslim. Selama masa pemerintahann disiplin baja diterapkan secara utuh.”

dikutip dari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih.